Akibat Pria Suka Nonton Video Porno : Sahabat jitu, saat ini pemerkosaan dan pelecehan seksual marak terjadi menimpa anak, saudara, dan kekasih kita yang perempuan khusunya. Hal ini sepatutnya menjadi alasan kuat pihak berwajib untuk menegakkan hukum yang berlaku dan pengawasan akan tindak kriminal seperti diatas. Namun taukah sahabat jitu semua, bahwa semua tindak kriminal diatas dilakukan tak lain akibat penyalahgunaan teknologi. Beredarnya video asusila mendorong orang lain untuk mempraktekkan apa yang mereka lihat. dan karena kecanggihan teknologi membuat penyebaran informasi begitu dengan mudah dan dapat di akses oleh siapa saja. Tidak masalah kalo informasi yang di sebarkan merupakan informasi yang berguna dan dapat memberikan pengaruh positif bagi kedihidupan manusia. Namun yang terjadi di masyarakat adalah penyebaran informasi yang bernilai negatif yang lebih mudah di sebarluaskan. Termasuk penyebaran videp porno atau film porno.
Namun tahukah anda kalo menonton film porno banyak menimbilkan efek negatif ? Kebiasaan pria menonton film porno tak ubahnya seperti perempuan pergi shopping atau nyalon. Ibaratnya, akan dilakukan kapan pun ada waktu senggang. Namun, kini Anda perlu hati-hati bila si dia gemar sekali menonton film porno. Sebuah artikel di jurnal Psychology Today menyebutkan bahwa gambar-gambar atau video porno di internet bisa mengurangi sensitivitas pria-pria muda terhadap aktivitas seksual biasa.
Menurut artikel tersebut, pria-pria di usia 20-an yang secara teratur surfing film-film atau gambar porno di internet akan kesulitan menampilkan kemampuannya di atas ranjang. Hilangnya libido ini terjadi karena stimulasi dopamin yang berlebihan dan terus-menerus. Dopamin tak lain neurotransmitter yang mengaktifkan respons tubuh terhadap kenikmatan seksual.
"Pada beberapa penikmat pornografi, respons dopamin menurun begitu rendah sehingga mereka tidak mampu mencapai ereksi tanpa bantuan dopamin secara konstan melalui internet," ujar penulis artikel ini, Marnia Robinson.
Ketersediaan pornografi di internet yang begitu mudah diakses oleh kaum pria akhirnya membuat perempuan jadi kesulitan memenuhi harapan pasangannya dalam kehidupan seksual. Dengan berulang kali menonton film porno, otak kehilangan kemampuannya untuk merespons sensasi seksual secara alami sehingga menyebabkan penggemar pornografi selalu menuntut pengalaman-pengalaman ekstrem yang terus meningkat supaya bisa terangsang.
Hasil temuan ini disambut gembira oleh Normal Wells dari Family Education Trust karena melawan kebohongan yang selama ini terjadi, yaitu yang menganggap pornografi hanya merupakan upaya bersenang-senang tanpa dampak yang buruk.
"Film porno tidak hanya dibuat sesuai selera mereka yang berperan di dalamnya, tetapi juga memiliki potensi untuk merusak relasi penontonnya dalam kehidupan nyata," tuturnya.
Jadi apa masih ada sahabat jitu yang masih menonton video tersebut, waspadalah hehehehe.
Source : http://forum.kompas.com/
0 komentar:
Posting Komentar