Tampilkan postingan dengan label Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Islam. Tampilkan semua postingan

Minggu, 23 Juni 2013

Segala Kebaikan Malam Nisfu Syaaban

By: copy paste uye On: 11.38
  • Share The Gag
  • Salam sahabat jitu. Beberapa hari ini saya merasa jenuh akan kehidupan saya sehari-hari. Rutinitas yang mau tidak mau selalu saya lakukan membuat saya bosan. Terlebih saya menjadi jarang menulis artikel untuk sekedar kalian baca atau pelajari sahabat jitu. Oh iya, bertepatan dengan Bulan syaaban ini, saya akan memberikan artikel ISLAM kepada anda sahabat jitu. Semoga informasi dalam artikel ini menambah pengetahuan dan wawasan anda tentang Indahnya ISLAM agama yang paling mulia. Pada artikel kali ini saya akan membahas Kebaikan-kebaikan Malam Nisfu Syaaban. Mari kita simak artikel ini sampai selesai.
    Artikel dimulai dari pengertian Nisfu Syaaban. Nisfu Syaaban atau Nisfu Sya'ban adalah sebutan untuk hari ke-15 dalam bulan Sy'aban penanggalan Hijriyah. Muslim percaya pada malam Nisfu Sya'ban, catatan amalan dan dosa mereka akan dibawa naik oleh malaikat yang ditugaskan untuk mengambil dan menukarnya dengan lembaran catatan yang baru setelah setahun berlalu.
    Nabi Muhammad mencontohkan kepada para pengikutnya untuk bangun malam dan berjaga serta beriktikaf sepanjang malam selama malam Nisfu Sya'ban. Muslim percaya bahwa hal ini dilakukan untuk mencegah catatan amal dan dosa mereka diangkat sedangkan mereka dalam keadaan tidur atau lalai. Maka bisa disebut bahwa Malam Nisfu Syaaban, adalah Malam Pengampunan.
     
     Dari Abu Darda' RA, Rasulullah SAW bersabda:
     "Pada malam Nisfu Syaaban, Allah SWT memerintahkan para malaikatnya turun ke langit dunia, lalu memerhatikan amalan hamba-hamba-Nya. Maka Allah mengampunkan orang-orang yang meminta keampunan dan menerima taubat orang-orang yang bertaubat kepada-Nya. Dia juga menerima permohonan orang-orang yang meminta dan mencukupkan keperluan orang yang bertawakal." 
     
    Rasulullah SAW bersabda:
    "Sesungguhnya Allah SWT menilai hamba-hamba-Nya pada malam Nisfu Syaaban, maka Allah mengampunkan dosa orang-orang mukmin, memanjangkan kesesatan orang kafir dan membiarkan orang yang hasad dengan kedengkian mereka sehingga mereka meninggalkannya."
     
    Diriwayatkan oleh al-Dar Qutni dan Imam Ahmad dengan sanadnya daripada Aisyah RA berkata: "Pada suatu malam, saya kehilangan Rasulullah SAW, maka saya pun keluar mencarinya dan saya menemui Baginda SAW di Baqi' sedang mendongakkan kepalanya ke langit. Maka Baginda SAW bersabda: "Adakah kamu takut Allah dan Rasul-Nya menzalimimu?" Aisyah RA berkata: "Saya berkata, bukan begitu, wahai Rasulullah. Saya cuma menyangka kamu mendatangi isteri-isterimu yang lain."
     
    Adapun Hal yang dianjurkan agar dilakukan pada Malam Nisfu Syaaban
    Diriwayatkan bahwa nabi terakhir umat Islam, Muhammad menganjurkan kepada umatnya untuk melakukan hal-hal yang dianjurkan pada malam Nisfu Sya'ban, diantaranya:
    Membaca Surat Yaasin sebanyak tiga kali setelah Salat Maghrib dengan rincian: 
    • Yaasiin pertama: untuk memohon dipanjangkan umur untuk beribadat kepada Allah.
    • Yaasiin kedua: untuk memohon rezeki yang halal untuk beribadat kepada Allah.
    • Yaasiin ketiga: untuk meminta ditetapkan iman dan Islam & mati di dalam iman
    Nah, informasi diatas hanya secuil, sebagian kecil keindahan ISLAM bagi para umatnya. Banyak tempat dan sumber bagi anda untuk mencari tahu lebih banyak keindahan dan kemuliaan ISLAM. Semoga informasi ini bermanfaat, sampai jumpa diartikel berikutnya dan salam sahabat jitu. Penulisan artikel ini tanggal 24 Juni 2013 tepat saat malam nisfu syaaban tanggal 23 Juni 2013 (Selepas Magrib).

    Senin, 01 April 2013

    Keutamaan Shalat Lima Waktu

    By: copy paste uye On: 00.10
  • Share The Gag
  • Salam sahabat jitu. Artikel religi kali ini akan membahas keutamaan shalat lima waktu yang dilakukan. Mungkin di blog ini saya jarang membahas artikel religi islam. Mohon maaf sebesar-besarnya kepada semua umat muslim diseluruh dunia. Shalat adalah ibadah yang agung, ibadah yang dibuka dengan takbir dan ditutup dengan salam, dan dia adalah ibadah yang terpenting setelah kedua kalimat syahadat.  

    Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
    بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ“Islam dibangun diatas lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadhan”. (HR. Al-Bukhari no. 7 dan Muslim no. 19).

    Shalat adalah penghubung antara hamba dengan Rabbnya, karena ketika shalat hamba sedang berdiri di hadapan Allah Azza wa Jalla guna berdoa kepada-Nya. 

    Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi Shallallahu’alaihiwasallam beliau bersabda:
    قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ: { الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ } قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِي عَبْدِي وَإِذَا قَالَ: { الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ } قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي وَإِذَا قَالَ: { مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ } قَالَ مَجَّدَنِي عَبْدِي وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي فَإِذَا قَالَ: { إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } قَالَ هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ: { اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ } قَالَ هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ
    “Barangsiapa yang mengerjakan shalat tanpa membaca Ummul Qur’an di dalamnya, maka shalatnya masih mempunyai hutang, tidak sempurna” Tiga kali. Ditanyakan kepada Abu Hurairah, ” Kami berada di belakang imam?” Maka dia menjawab, “Bacalah Ummul Qur’an dalam dirimu, karena aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Allah berfirman, ‘Aku membagi shalat antara Aku dengan hambaKu, dan hambaku mendapatkan sesuatu yang dia minta. Apabila seorang hamba berkata, ‘Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.’ Maka Allah berkata, ‘HambaKu memujiKu.’ Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang.’ Allah berkata, ‘HambaKu memujiKu.’ Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Pemilik hari kiamat.’ Allah berkata, ‘HambaKu memujiku.’ Selanjutnya Dia berkata, ‘HambaKu menyerahkan urusannya kepadaKu.’ Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Hanya kepadaMulah aku menyembah dan hanya kepadaMulah aku memohon pertolongan.’ Allah berkata, ‘Ini adalah antara Aku dengan hambaKu. Dan hambaKu mendapatkan sesuatu yang dia minta’. Apabila hamba tersebut mengucapkan, ‘Berilah kami petunjuk jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka, bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula orang-orang yang sesat.’ Allah berkata, ‘Ini untuk hambaKu, dan hambaKu mendapatkan sesuatu yang dia minta.” (HR. Muslim no. 598).

    Shalat lima waktu mempunyai beberapa keistimewaan di antaranya: 
    1. Shalat 5 waktu merupakan ibadah yang Allah Ta’ala syariatkan kepada Nabi-Nya shallallahu alaihi wasallam secara langsung tanpa perantara malaikat. Berbeda halnya dengan kewajiban lainnya yang diwajibkan melalui perantara malaikat. 
    2. Shalat 5 waktu diwajibkan di langit sementara kewajiban lainnya diwajibkan di bumi. Karenanya sangat pantas kalau shalat 5 waktu dikatakan sebagai ibadah badan yang paling utama. Selain dari keistimewaan di atas, shalat 5 waktu secara umum dan beberapa shalat di antaranya secara khusu mempunyai keutamaan yang lain, di antaranya: 
      1. Shalat 5 waktu akan menghapuskan semua dosa dan kesalahan.
        Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
        الصَّلَاةُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ
        “Shalat lima waktu dan shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya selama tidak melakukan dosa besar.” (HR. Muslim no. 342).

        Dari Utsman bin Affan radhiallahu anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
        مَا مِنْ امْرِئٍ مُسْلِمٍ تَحْضُرُهُ صَلَاةٌ مَكْتُوبَةٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهَا وَخُشُوعَهَا وَرُكُوعَهَا إِلَّا كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنْ الذُّنُوبِ مَا لَمْ يُؤْتِ كَبِيرَةً وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ
        “Tidaklah seorang muslim didatangi shalat fardlu, lalu dia membaguskan wudlunya dan khusyu’nya dan shalatnya, melainkan itu menjadi penebus dosa-dosanya terdahulu, selama dia tidak melakukan dosa besar. Dan itu (berlaku) pada sepanjang zaman.” (HR. Muslim no. 335).

        Pada kedua hadits di atas dikecualikan dosa-dosa besar, karena memang dosa besar tidak bisa terhapus dengan sekedar amalan saleh, akan tetapi harus dengan taubat dan istighfar. Karenanya, yang dimaksud dengan dosa pada kedua hadits di atas adalah dosa-dosa kecil.

        Adapun patokan dosa besar adalah sebagaimana yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma:
        اَلْكَبَائِرُ كُلُّ ذَنْبٍ خَتَمَهُ الله ُبِنَارٍ أَوْ لَعْنَةٍ أو غَضَبٍ أَوْ عَذَابٍ
        “Dosa-dosa besar adalah semua dosa yang Allah akhiri dengan ancaman neraka atau laknat atau kemurkaan atau adzab.” (Riwayat Ibnu Jarir dalam tafsirnya terhadap surah An-Najm: 32).

        Walaupun asalnya ada perbedaan antara dosa besar dengan dosa kecil, akan tetapi beliau radhiallahu anhu juga pernah berkata:
        لاَ كَبِيْرَةَ مَعَ الْاِسْتِغْفَارِ, وَلاَ صَغِيْرَةَ مَعَ الْإِصْرَارِ
        “Tidak ada dosa besar jika selalu diikuti dengan istighfar dan tidak ada dosa kecil jika dia dilakukan terus-menerus.”

      2. Shalat subuh senantiasa dihadiri dan disaksikan oleh para malaikat dan dia juga menja.
        Allah Ta’ala berfirman:
        أقم الصلاة لدلوك الشمس إلى غسق الليل وقرءان الفجر إنّ قرءان الفجركان مشهودا
        “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (QS. Al-Isra`: 78).
      3. Shalat ashar yang merupakan shalat wustha -sebagaimana dalam riwayat Al-Bukhari- dikhususkan penyebutannya dibandingkan shalat-shalat lainnya.
        Dan ini menunjukkan keistimewaan shalat ashar -dari satu sisi- dibandingkan shalat lainnya. Allah Ta’ala berfirman:
        حافظوا على الصلوات والصلواة الوسطى
        “Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa.” (QS. Al-Baqarah: 238).
      4. Menjaga shalat subuh dan ashar merupakan sebab terbesar masuk surga dan selamat dari neraka.
        Dari Imarah bin Ru’aibah radhiallahu anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
        لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا
        “Tidak akan masuk neraka seseorang yang shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya.” (HR. Muslim no. 1003).

        Dari Abu Musa radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
        مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
        “Barangsiapa mengerjakan shalat pada dua waktu dingin, maka dia akan masuk surga.” (HR. Al-Bukhari no. 540 dan Muslim no. 1005).

        Dari Jundab bin Abdullah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
        مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمْ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَيُدْرِكَهُ فَيَكُبَّهُ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
        “Barangsiapa shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah, oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu dari kalian sebagai imbalan jaminan-Nya, sehingga Allah menangkapnya dan menyungkurkannya ke dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 1050).

        Dari Jarir bin ‘Abdullah radhiallahu anhu dia berkata: Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
        إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ لَا تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ فَإِنْ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لَا تُغْلَبُوا عَلَى صَلَاةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا فَافْعَلُوا
        “Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini. Dan kalian tidak akan saling berdesakan dalam melihat-Nya. Maka jika kalian mampu untuk tidak terlewatkan untuk melaksanakan shalat sebelum terbit matahri dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah.” (HR. Al-Bukhari no. 521 dan Muslim no. 1002).
      5. Meninggalkan shalat 5 waktu -atau salah satunya- dengan sengaja karena malas secara terus-menerus adalah kekafiran.
    Nah, semoga penjelasan diatas membuka mata hati kita para kaum muslim agar tidak menyia-nyiakan shalat lima waktu dan shalat-shalat sunnah atau wajib lainnya. Semoga artikel ini membawa manfaat bagi kita semua. Sampai jumpa diartikel berikutnya. Salam sahabat jitu.
    source : http://al-atsariyyah.com

    Jumat, 15 Maret 2013

    Bermacam Manfaat Dzikir kepada Allah SWT

    By: copy paste uye On: 21.33
  • Share The Gag
  • Salam sahabat jitu, artikel rohani islam kembali saya terbitkan. Kali ini bahasan mengenai bermacam-macam manfaat dzikir kepada Allah SWT. Ibnu al-Qoyyim Rahimahullah mengatakan bahwa dzikir memiliki tujuh puluh tiga manfaat yaitu :

    1. Mengusir setan dan menjadikannya kecewa.
    2. Membuat Allah ridah.
    3. Menghilangkan rasa sedih,dan gelisah dari hati manusia.
    4. Membahagiakan dan melapangkan hati.
    5. Menguatkan hati dan badan.
    6. Menyinari wajah dan hati.
    7. Membuka lahan rezeki.
    8. Menghiasi orang yang berdzikir dengan pakaian kewibawaan, disenangi dan dicintai manusia.
    9. Melahirkan kecintaan.
    10. Mengangkat manusia ke maqam ihsan.
    11. Melahirkan inabah, ingin kembali kepada Allah.
    12. Orang yang berdzikir dekat dengan Allah.
    13. Pembuka semua pintu ilmu.
    14. Membantu seseorang merasakan kebesaran Allah.
    15. Menjadikan seorang hamba disebut disisi Allah.
    16. Menghidupkan hati.
    17. Menjadi makanan hati dan ruh.
    18. Membersihkan hati dari kotoran.
    19. Membersihkan dosa.
    20. Membuat jiwa dekat dengan Allah.
    21. Menolong hamba saat kesepian.
    22. Suara orang yang berdzikir dikenal di langit tertinggi.
    23. Penyelamat dari azab Allah.
    24. Menghadirkan ketenangan.
    25. Menjaga lidah dari perkataan yang dilarang.
    26. Majlis dzikir adalah majlis malaikat.
    27. Mendapatkan berkah Allah dimana saja.
    28. Tidak akan merugi dan menyesal di hari kiamat.
    29. Berada dibawah naungan Allah dihari kiamat.
    30. Mendapat pemberian yang paling berharga.
    31. Dzikir adalah ibadah yang paling afdhal.
    32. Dzikir adalah bunga dan pohon surga.
    33. Mendapat kebaikan dan anugerah yang tak terhingga.
    34. Tidak akan lalai terhadap diri dan Allah pun tidak melalaikannya.
    35. Dalam dzikir tersimpan kenikmatan surga dunia.
    36. Mendahului seorang hamba dalam segala situasi dan kondisi.
    37. Dzikir adalah cahaya di dunia dan ahirat.
    38. Dzikir sebagai pintu menuju Allah.
    39. Dzikir merupakan sumber kekuatan qalbu dan kemuliaan jiwa.
    40. Dzikir merupakan penyatu hati orang beriman dan pemecah hati musuh Allah.
    41. Mendekatkan kepada ahirat dan menjauhkan dari dunia.
    42. Menjadikan hati selalu terjaga.
    43. Dzikir adalah pohon ma’rifat dan pola hidup orang shalih.
    44. Pahala berdzikir sama dengan berinfak dan berjihad dijalan Allah.
    45. Dzikir adalah pangkal kesyukuran.
    46. Mendekatkan jiwa seorang hamba kepada Allah.
    47. Melembutkan hati.
    48. Menjadi obat hati.
    49. Dzikir sebagai modal dasar untuk mencintai Allah.
    50. Mendatangkan nikmat dan menolak bala.
    51. Allah dan Malaikatnya mengucapkan shalawat kepada pedzikir.
    52. Majlis dzikir adalah taman surga.
    53. Allah membanggakan para pedzikir kepada para malaikat.
    54. Orang yang berdzikir masuk surga dalam keadaan tersenyum.
    55. Dzikir adalah tujuan prioritas dari kewajiban beribadah.
    56. Semua kebaikan ada dalam dzikir.
    57. Melanggengkan dzikir dapat mengganti ibadah tathawwu’.
    58. Dzikir menolong untuk berbuat amal ketaatan.
    59. Menghilangkan rasa berat dan mempermudah yang susah.
    60. Menghilangkan rasa takut dan menimbulkan ketenangan jiwa.
    61. Memberikan kekuatan jasad.
    62. Menolak kefakiran.
    63. Pedzikir merupakan orang yang pertama bertemu dengan Allah.
    64. Pedzikir tidak akan dibangkitkan bersama para pendusta.
    65. Dengan dzikir rumah-rumah surga dibangun, dan kebun-kebun surga ditanami tumbuhan dzikir.
    66. Penghalang antara hamba dan jahannam.
    67. Malaikat memintakan ampun bagi orang yang berdzikir.
    68. Pegunungan dan hamparan bumi bergembira dengan adanya orang yang berdzikir.
    69. Membersihkan sifat munafik.
    70. Memberikan kenikmatan tak tertandingi.
    71. Wajah pedzikir paling cerah didunia dan bersinar di ahirat.
    72. Dzikir menambah saksi bagi seorang hamba di ahirat.
    73. Memalingkan seseorang dari membincangkan kebathilan.

    Dan bagi anda sahabat jitu yang beragama islam, manfaat dzikir lebih dari 73 manfaat yang diutarakan diatas. Mari mulai sekarang kita belajar berdzikir, agar Allah senang dan menyayangi kita sehingga dimudahkan segala urusan dan dijauhkan segala rintangan. Sampai jumpa dan salam sahabat jitu.

    http://memantau.blogspot.com/2012/04/73-manfaat-dzikir.html

    Senin, 28 Januari 2013

    Waktu paling mustajab untuk berdoa

    By: copy paste uye On: 01.02
  • Share The Gag
  • Salam sahabat jitu. Kali ini saya akan membahas tentang waktu paling mustajab untuk berdoa bagi umat muslim. Saya harapkan anda dapat memanfaatkan waktu-waktu ini untuk berdoa lebih banyak, namun jangan hanya berdoa tetapi anda juga harus berusaha untuk mewujudkan keinginan anda. Ok berikut adalah waktu paling mustajab untuk berdoa.

    Oleh
    Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih

    Allah memberikan setiap waktu dengan keutamaan dan kemuliaan yang berbeza-beza, di antaranya ada waktu-waktu tertentu yang sangat baik untuk berdoa, akan tetapi kebanyakan orang mensia-siakan kesempatan yang baik tersebut. Mereka menyangka bahawa seluruh waktu memiliki nilai yang sama dan tidak berbeza. Setiap muslim seharusnya memanfaatkan waktu-waktu yang utama dan mulia untuk berdoa agar mendapatkan kejayaan, keuntungan, kemenangan dan keselamatan. Adapun waktu-waktu mustajaba tersebut antara lain ialah

    (1). Sepertiga Akhir Malam

    Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.

    "Ertinya : Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga berbaki sepertiga akhir malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya" . (Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat bab Doa Nisfullail 7/149-150)

    (2). Tatkala Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa

    Dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash Radhiyallahu 'anhu bahawa dia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

    "Artinya : Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa ketika saat berbuka ada doa yang tidak ditolak". (Sunan Ibnu Majah, bab Fis Siyam La Turaddu Da'watuhu 1/321 No. 1775. Hakim dalam kitab Mustadrak 1/422. Dishahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/17),

    (3). Setiap Selepas Shalat Fardhu

    Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang doa yang paling didengari oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, baginda Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab.

    "Artinya : Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai shalat fardhu".
    (Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'awaat 13/30. Dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi 3/167-168 No. 2782).

    (4). Ketika Saat Perang Berkecamuk

    Dari Sahl bin Sa'ad Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
    sallam bersabda.

    "Artinya : Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; doa ketika saat adzan dan doa ketika perang berkecamuk". (Sunan Abu Daud, kitab Jihad 3/21 No. 2540. Sunan Baihaqi, bab Shalat Istisqa' 3/360. Hakim dalam Mustadrak 1/189. Dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-Adzkaar hal. 341. Dan Al-Albani dalam Ta'liq Alal Misykat 1/212 No. 672).

    (5). Sesaat ketika Hari Jum'at

    Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahawa Abul Qasim Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

    "Artinya : Sesungguhnya pada hari Jum'at ada satu saat yang tidaklah bertepatan
    seorang hamba muslim shalat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya, beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut". (Shahih Al-Bukhari, kitab Da'awaat 7/166. Shahih Muslim, kitab Jumuah 3/5-6)

    Waktu yang sesaat itu tidak boleh diketahui secara tepat dan masing-masing riwayat menyebutkan waktu tersebut secara berbeza-beza, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari 11/203.

    Dan kemungkinan besar waktu tersebut berada ketika saat imam atau khatib naik ke mimbar sehingga selesai shalat Jum'at atau sehingga selesai waktu shalat ashar bagi orang yang menunggu shalat maghrib.

    (6). Ketika Waktu Bangun Tidur Pada Malam Hari Bagi Orang Yang Sebelum Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berdzikir Kepada Allah

    Dari 'Amr bin 'Anbasah Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.

    "Artinya :Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya" . (Sunan Ibnu Majah, bab Doa 2/352 No. 3924. Dishahihkan oleh Al-Mundziri 1/371 No. 595)

    Terbangun tanpa sengaja pada malam hari.(An-Nihayah fi Gharibil Hadits 1/190)
    Yang dimaksudkan dengan "ta'ara minal lail" terbangun dari tidur pada malam hari.

    (7). Doa Di antara Adzan dan Iqamah

    Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
    sallam bersabda.

    "Artinya : Doa tidak akan ditolak di antara adzan dan iqamah". (Sunan Abu Daud, kitab Shalat 1/144 No. 521. Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'waat 13/87. Sunan Al-Baihaqi, kitab Shalat 1/410. Dishahihkan oleh Al-Albani, kitab Tamamul Minnah hal. 139)

    (8). Doa Ketika Waktu Sujud di Dalam Shalat

    Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

    "Artinya : Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhl ah berdoa keraan saat itu sangat tepat untuk dikabulkan". (Shahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur'an fi Ruku' wa Sujud 2/48)

    Yang dimaksudkan adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan doa kamu.

    (9). Ketika Saat Sedang Hujan

    Dari Sahl bin a'ad Radhiyallahu 'anhu bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.

    "Artinya : Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa ketika waktu adzan dan doa ketika waktu hujan". (Mustadrak Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami' No. 3078).

    Imam An-Nawawi berkata bahawa penyebab doa pada waktu hujan tidak ditolak atau jarang ditolak ialah kerana pada saat itu sedang turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim. (Fathul Qadir 3/340).

    (10). Ketika Saat Ajal Tiba

    Dari Ummu Salamah bahawa Rasulullah 'alaihi wasallam mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan beliau mendapati kedua mata Abu Salamah terbuka lalu beliau 'alaihi wasallam memejamkannya kemudian bersabda.

    "Artinya : Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata akan
    mengikutinya' . Semua keluarga histeria. Baginda 'alaihi wasallam bersabda : 'Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, kerana para malaikat mengamini apa yang kamu ucapkan". (Shahih Muslim, kitab Janaiz 3/38)

    (11). Ketika Lailatul Qadar

    Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

    "Artinya : Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sehingga terbit fajar". (Al-Qadr : 3-5)

    Imam As-Syaukani berkata bahawa kemuliaan Lailatul Qadar mengharuskan doa setiap orang pasti dikabulkan. (Tuhfatud Dzakirin hal. 56)

    (12). Doa Ketika Hari Arafah

    Dari 'Amr bin Syu'aib Radhiyallahu 'anhu dari bapaknya dari datuknya bahawasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

    Artinya : Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah". (Sunan At-Tirmidzi, bab
    Jamiud Da'waat 13/83. Dihasankan oleh Al-Albani dalam Ta'liq alal Misykat 2/797 No. 2598)

    http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=101&bagian=0
    Di edit dan diterjemah oleh Abu Usamah

    Nah itu dia waktu-waktu paling mustajab bagi anda untuk berdoa kepada Allah SWT. Namun disamping waktu-waktu tersebut, tidak dilarang bagi anda untuk berdoa pada waktu apapun, karena Allah pasti akan mendengar doa hambanya. Sampai jumpa di artikel berikutnya,

    Selasa, 22 Januari 2013

    Maulid Nabi : Kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah Rahmat

    By: copy paste uye On: 14.06
  • Share The Gag
  • Salam Sahabat jitu. Kali ini menurut kalender masehi Indonesia, tanggal 24 Januari 2013 adalah hari Maulid Nabi Muhammad SAW. Saya jadi kepikiran untuk mengulas sedikit tentang Maulid itu sendiri. Ok Langsung saja. Maulid nabi atau kelahiran Rasulullah diyakini oleh sebagian besar umat Islam Indonesia terjadi pada tanggal 12 Rabiul Awal di tahun gajah. Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury di dalam Ar-Rakhiqul Makhtum berpendapat tanggal 9 Rabiul Awal. Sedangkan Tamim Ansary dalam Destiny Disrupted: A History of the World through Islamic Eyes justru mengatakan tanggalnya yang tepat tidak diketahui karena tak seorang pun memberi banyak perhatian pada saat kelahiran Muhammad. Satu yang pasti, berdasarkan hadits shahih, Rasulullah lahir pada hari Senin. Satu lagi yang pasti, kelahiran Rasulullah adalah rahmat. Bagaimana tidak, sementara beliau yang empat puluh tahun kemudian diangkat sebagai nabi dan Rasul. Sekaligus penutup para nabi dan penghulu para rasul.

    Allah menunjukkan sifat Rasulullah dalam firman-Nya:

    لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ


    Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin (QS. At-Taubat : 128)

    Bacalah kembali ayat di atas. Bukankah dengan demikian kelahiran Nabi adalah rahmat yang sangat besar?

    "Allah tidak mengatakan 'rasul dari kalian' tetapi mengatakan 'dari kaummu sendiri'," kata Sayyid Qutb saat menjelaskan ayat ini dalam Fi Zhilalil Qur'an, "ungkapan ini lebih sensitif, lebih dalam hubungannya dan lebih menunjukkan ikatan yang mengaitkan mereka. Karena beliau adalah bagian dari diri mereka, yang bersambung dengan mereka dengan hubungan jiwa dengan jiwa, sehingga hubungan ini lebih dalam dan lebih sensitif."

    "Allah SWT menyebutkan limpahan nikmat yang telah diberikan-Nya kepada orang-orangy mukmin melalui seorang rasul yang diutus oleh-Nya dari kalangan mereka sendiri," tulis Ibnu Katsir saat menjelaskan ayat yang sama, "yakni dari bangsa mereka dan sebahasa dengan mereka."

    Rasulullah merasakan beratnya penderitaan dan kesulitan umatnya, bahkan lebih berat bagi Rasulullah daripada apa yang dirasakan oleh umatnya sendiri. Maka setiap saat yang diperjuangkan adalah umat, yang dibela adalah umat, yang dipikirkan menjelang wafat adalah umat. "Ummatii... ummatii...", kata Rasulullah yang selalu memikirkan umatnya menjelang wafatnya.

    Rasulullah juga sangat menginginkan umatnya memperoleh hidayah serta kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Maka segala hal yang diperintahkan Allah untuk disampaikan kepada umatnya telah beliau sampaikan. Segala hal yang mendekatkan ke surga dan menjauhkan dari neraka beliau paparkan. Bahkan Rasulullah menyimpan doa terbaiknya untuk umatnya kelak di yaumul hisab agar umatnya beroleh syafaat. Itulah bentuk-bentuk kasih sayang Rasulullah kepada umatnya.

    Kini tergantung kita, apakah mau mengikuti petunjuk Rasulullah atau menentangnya. Mengambil sunnah atau membuangnya. Mengikuti ajarannya atau meninggalkannya. Meneladaninya atau mengabaikannya. Orang mukmin pasti memilih yang pertama, karena itulah bukti cintanya pada Allah dan Rasul-Nya, sekaligus jalan keselamatan dan kebahagiaan.

    Inilah bagian penting dari refleksi maulid Nabi. Kelahiran Rasulullah yang merupakan rahmat, seharusnya membuat kita menjadi umatnya yang selamat dan memperoleh syafaat dengan jalan mencintainya dan menghirupkan sunnahnya. []
    source : http://www.bersamadakwah.com

    Baca juga artikel maulid nabi di id.wikipedia.org
    http://id.wikipedia.org/wiki/Maulid_Nabi_Muhammad

    Kamis, 27 Desember 2012

    Tata Cara dan Niat Sholat Dhuha serta Keutamaannya

    By: copy paste uye On: 14.18
  • Share The Gag
  • Pengertian Shalat Dhuha
    Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang masuk waktu zhuhur. Afdhalnya dilakukan pada pagi hari disaat matahari sedang naik ( kira-kira jam 9.00 ). Shalat Dhuha lebih dikenal dengan shalat sunah untuk memohon rizki dari Allah, berdasarkan hadits Nabi : ” Allah berfirman : “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya “ (HR.Hakim dan Thabrani).

    Hadits Rasulullah SAW terkait Shalat Dhuha

    • Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana disurga” (H.R. Tirmiji dan Abu Majah)
    • “Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (H.R Tirmidzi)
    • “Dari Ummu Hani bahwa Rasulullah SAW shalat dhuha 8 rakaat dan bersalam tiap dua rakaat.” (HR Abu Daud)
    • “Dari Zaid bin Arqam ra. Berkata,”Nabi SAW keluar ke penduduk Quba dan mereka sedang shalat dhuha‘. Beliau bersabda,?Shalat awwabin (duha‘) berakhir hingga panas menyengat (tengah hari).” (HR Ahmad Muslim dan Tirmidzi)
    • “Rasulullah bersabda di dalam Hadits Qudsi, Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (HR Hakim & Thabrani)
    • “Barangsiapa yang masih berdiam diri di masjid atau tempat shalatnya setelah shalat shubuh karena melakukan i’tikaf, berzikir, dan melakukan dua rakaat shalat dhuha disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun banyaknya melebihi buih di lautan.” (HR Abu Daud)
    Manfaat dan Makna Shalat Dhuha
    Ada yang mengatakan bahwa shalat dhuha juga disebut shalat awwabin. Akan tetapi ada juga yang mengatakan bahwa keduanya berbeda karena shalat awwabin waktunya adalah antara maghrib dan isya.
    Waktu shalat dhuha dimulai dari matahari yang mulai terangkat naik kira-kira sepenggelah dan berakhir hingga sedikit menjelang masuknya waktu zhuhur meskipun disunnahkan agar dilakukan ketika matahari agak tinggi dan panas agak terik. Adapun diantara keutamaan atau manfaat shalat dhuha ini adalah apa yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud dan Ahmad dari Abu Dzar bahwa Rasulullah saw bersabda,”Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab setiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh orang lain agar melakukan amal kebaikan adalah sedekah, melarang orang lain agar tidak melakukan keburukan adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu maka cukuplah mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”
    Juga apa yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud dari Buraidah bahwa Rasulullah saw bersabda,”Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus dikeluarkan sedekahnya untuk tiap ruas tulang tersebut.” Para sahabat bertanya,”Siapakah yang mampu melaksanakan seperti itu, wahai Rasulullah saw?” Beliau saw menjawab,”Dahak yang ada di masjid, lalu pendam ke tanah dan membuang sesuatu gangguan dari tengah jalan, maka itu berarti sebuah sedekah. Akan tetapi jika tidak mampu melakukan itu semua, cukuplah engkau mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”
    Didalam riwayat lain oleh Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairoh berkata,”Nabi saw kekasihku telah memberikan tiga wasiat kepadaku, yaitu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, mengerjakan dua rakaat dhuha dan mengerjakan shalat witir terlebih dahulu sebelum tidur.”
    Jumhur ulama mengatakan bahwa shalat dhuha adalah sunnah bahkan para ulama Maliki dan Syafi’i menyatakan bahwa ia adalah sunnah muakkadah berdasarkan hadits-hadits diatas. Dan dibolehkan bagi seseorang untuk tidak mengerjakannya. 

    Cara melaksanakan Shalat Dhuha : 
    Shalat Dhuha minimal dua rakaat dan maksimal duabelas rakaat, dilakukan secara Munfarid (tidak berjamaah), caranya sebagai berikut :  
    • Niat shalat dhuha didalam hati berbarengan dengan Takbiratul ihram :
      “Ushalli Sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”
      Artinya :
      “Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah ta’ala
    • Membaca doa Iftitah.
    • Membaca surat al Fatihah 
    • Membaca satu surat didalam Alquran. Afdholnya rakaat pertama membaca surat Asy-Syam dan rakaat kedua surat Al Lail. 
    • Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali 
    • I’tidal dan membaca bacaannya 
    • Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali 
    • Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaanya 
    • Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali 
    • Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali. Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti contoh diatas.
    Bacaan Doa Sholat Dhuha Lengkap Bahasa Arab – Bahasa Indonesia dan Artinya

    اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

    ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBADIKASH SHALIHIN.

    Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Alloh, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.
    from : fieroe-fieroe.blogspot.com